Produk Skincare Korea Bikin Ketergantungan?

Hai. Sorry sebelumnya, lumayan lama gak nulis karena ada kesibukan lain yang menguras waktu. Then now im coming back again dan mau sedikit sharing seputar ketergantungan sama produk skincare, terutama skincare korea.

Sebelumnya aku perjelas dulu mengenai produk skincare korea. Sepertinya beberapa tahun terakhir ini produk kecantikan korea memang lagi naik daun. Banyak brand bermunculan dan mereka membuat produk dengan claim yang cenderung aman. Aman yang dimaksud bisa dari penggunaan, komposisi, dan side effect yang muncul.

skincare-korea

Produk skincare korea menjadi sangat viral karena memang claimsnya yang menjanjikan, di promosikan dengan cantik dan menjual, side effect yang sangat minimal, komposisi yang aman, dan pastinya produk mudah di dapatkan di berbagai jenis pasar (online ataupun offline store).

Nah, trend produk skincare korea ini juga dibarengi dengan adanya korean skincare routine, merupakan metode orang korea untuk merawat kulitnya dengan mengaplikasikan beberapa produk secara berurutan, bahkan bisa sampai 10 produk yang berbeda. Hmm banget kan yaa?


Lalu pertanyaannya, aman kah menumpuk produk sebanyak itu?

Aku gak bisa bilang ini aman ataupun tidak aman, ada berbagai faktor yang bisa jadi pertimbangan. Tapi dari aku pribadi, pertimbangan utama ya jelas kebutuhan kulit. Kalo dari segi keamanan produk kita mungkin masih bisa pilih-pilih, misalnya pilih produk yang bebas dari bahan-bahan tertentu, pilih produk yang sesuai tipe kulit kita, atau bisa juga menggunakan produk seminimal mungkin.

Jadi, imo ya, menumpuk produk itu tidak begitu diperlukan kalau kulit tidak begitu bermasalah. Asalkan yang esensial sudah terpenuhi, kita bisa skip yang lainnya. Jadi, otomatis kita juga meminimalkan paparan kandungan kimia yang ada di produk itu sendiri. Meskipun dikatakan satu produk itu aman untuk kulit, tapi kalau ditumpuk sampai beberapa step, bisa jadi bahan yang 'kurang aman' jadi terakumulasi dan menumpuk. But once again, ini pilihan dan perspektif masing-masing.

Dan pertanyaan lain muncul, Kalau sudah lama pakai skincare, terus kita stop, apakah tidak apa-apa?
Beberapa kali ada yang tanya soal ini. Jadi, banyak yang masih ragu untuk merawat kulit karena takut ketergantungan. Ketergantungan itu bagaimana?
Ketergantungan disini maksudnya adalah kebiasaan yang tidak bisa terputus, kalau kebiasaan tersebut dihentikan akan muncul beberapa reaksi negatif dari kulit.
It's okay, aku akan sedikit kasih gambaran mengenai hal itu. Dan aku akan coba jawab berdasar pengalaman pribadi dan sedikit ilmu skin caring dari Bu Affi. Hihi.


Produk skincare bikin ketergantungan gak sih?

Pada intinya skin care itu adalah proses merawat kulit, salah satunya dengan penambahan nutrisi untuk kulit. Nutrisi ini bisa kita dapat dari dalam maupun dari luar tubuh. Dari dalam bisa kita dapat dari asupan makanan harian yang sehat dan kaya vitamin. Dari luar salah satunya dengan menggunakan produk yang dapat menutrisi kulit. Cukup jelas, fungsi skin caring adalah menutrisi kulit. Mau pakai produk dari mana saja, intinya adalah nutrisi untuk kulit. Nah dari sini seharusnya sudah ada bayangan yaa, yang namanya nutrisi itu gak akan menimbulkan efek ketergantungan. Tapi, jika nutrisi kulit dari luar itu kurang, perkembangan kulit pun juga biasa-biasa saja. Sama saja dengan tubuh kita, analogikan kalau kita kurang makan, kita pasti merasa lemas, mudah mengantuk, dan gampang sakit. Kulit pun begitu.

Ketika kita sudah mencoba merawat kulit, lalu stop. Yang terjadi adalah kulit akan kekurangan nutrisi, efeknya bermacam-macam yaa. Kulit bisa jadi berminyak, tampak kusam, kering, cepat keriput, atau tidak glowing.


Pengalaman pribadi

Produk yang aku pakai, sebagian besar memang brand korea. Aku pilih brand dari korea karena komposisinya yang cenderung aman dan minimal. Sudah 2 tahun (lebih) pakai brand skincare korea, dan beberapa kali gonta-ganti produk. Anyway, kulitku tipenya kering.
Pernah beberapa kali ketika produk habis, aku coba hentikan pemakaian beberapa minggu, hasilnya kulit biasa saja kok. Gak ada perubahan yang signifikan seperti langsung jerawatan atau muka kemerahan. Memang masalah kecil muncul sebagai respon alami kulit.
Contohnya tentang penggunaan serum vitamin c. Aku pernah pakai serum vitamin c untuk menghilangkan bekas jerawat. Aku pakai rutin selama 5 bulan. Ketika bekas jerawat hilang, aku ga pakai serum lagi karena masalah sudah teratasi. Mantap berhenti pakai serum, efek setelah berhenti itu juga masih cenderung normal. Muka gak gimana-mana, ya memang muka jadi sedikit kering dan kusam, tapi wajar lah karena kehilangan salah satu nutrisinya. Tapi gak ada efek yang cetar seperti muncul jerawat, bruntusan, dll.


Semoga sharing singkat ini bisa membantu buat yang masih ragu pakai skin care. Intinya tetap ada trial and error di awal-awal pemakaian karean kita belum tahu bahan-bahan apa saja yang mungkin tidak sesuai untuk kulit. Tapi sekali lagi ini bukan soal ketergantungan, melainkan kebutuhan kulit. Kalau kebutuhan nutrisi kulit terpenuhi, otomatis kulit jadi tampak sehat.

Sekian dulu tulisan singkat kali ini.
Kindly correct me if i'm wrong. Thank you for reading :)

Produk Skincare Korea Bikin Ketergantungan? Produk Skincare Korea Bikin Ketergantungan? Reviewed by Dini Nh on October 19, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.