Cara Menyimpan Serum Vitamin C


Postingan ini sebenarnya menjawab berbagai pertanyaan terkait dengan review beberapa produk vitamin c serum yang aku buat sebelumnya. Seringkali ada yang kirim email dan menanyakan cara penyimpanan vitamin c. Banyak yang takut setelah beli serum vitamin c, lalu beberapa bulan kemudian serumnya akan rusak. Banyak juga yang tidak paham tanda-tanda serum yang telah rusak.

Nah, disini aku akan menjelaskan secara khusus cara penyimpanan vitamin c yang benar agar serum tetap aman untuk kulit. Informasi dibawah aku kutip dari berbagai sumber terkait tentunya.

Lets check it out..

Sekilas tentang vitamin C

Vitamin c (asam ascorbat) adalah vitamin esensial yang dapat larut dalam air. Vitamin c memiliki banyak manfaat,  dalam buku Skin Care Guide (by Amy Julian) fungsi vitamin c untuk skincare dikaitkan dengan beberapa hal 

1. Vitamin c and your skin 
To be useful and effective to the skin and body, vitamin c should be in the form of L-ascorbic acid. Studies reveal that once it is apply on the skin, It can stay in the skin for up to seventy two hours.
Supaya vitamin c bermanfaat dan efektif untuk tubuh, vitamin c harus dalam bentuk L-ascorbic acid. Penelitian menyatakan bahwa setiap vitamin c diaplikasikan ke kulit, vitamin c dapat bertahan dalam kulit hingga 72 jam.

2. Vitamin C and melanogenesis
Penelitian menunjukkan bahwa vitamin c membantu menurunkan pembentukan melanin. Faktanya, melanin memang berperan dalam pembentukan pigmentasi kulit yang gelap. Nah, vitamin c ternyata dapat berkontribusi mencerahkan kulit.

Baca Juga : The Best Vitamin C serum - OST C20

3. Vitamin c and its role in collagen synthesis
Vitamin c merupakan salah satu antioksidan yang telah dibuktikan mampu meningkatkan sintesis collagen, vitamin c juga dapat membantu proses penyembuhan luka ringan. 
Seiring bertambahnya usia, produksi collagen pun semakin menurun. L-ascorbic acid bertugas sebagai alarm yang mengirimkan pesan ke plasma sehingga dapat memacu produksi collagen. Vitamin c juga sebagai kofaktor enzim dalam sintesis collagen. 

4. Vitamin c and its function as antioxidant and free radical inhibitor
The production collagen is affected when the skin is exposed to reactive oxygen species, known as free radicals. As a result, wrinkles and premature skin sagging transpire. Too much UV radiation exposure will give rise to free radicals. As UV radiation deeply penetrates the skin creating free radicals as well as other reactive agents that hit and damage the skin lipid's, vitamin c helps the body to neutralize these free radicals. 

Collagen diproduksi ketika kulit terpapar dengan beberapa jenis oksigen reaktif (biasa disebut radikal bebas). Efeknya, akan muncul keriput dan kulit menjadi kendur. Terlalu sering terpapar radiasi sinar UV juga meningkatkan radikal bebas karena sinar UV dapat menembus kulit dan membentuk radikal bebas seperti molekul lain yang merusak lemak kulit. Vitamin c membantu tubuh untuk menetralisasi radikal bebas tersebut.

Antioxidants help prevent free-radical damage by preventing these free-radical from interacting with other molecules, therefore stunting the chain reaction of the process. The good news is that these antioxidants exist bountifully in the human body and the plant world.

Antioksidan membantu mencegah kerusakan akibat radikal bebas dari interaksi dengan molekul lain, antioksidan menghalangi reaksi rantai dari proses tersebut. Dan kabar gembira, bahwa antioksidan tersebut akan tetap berada di tubuh kita. 

FYI.
Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi molekul lain.
Oksidasi adalah penggabungan suatu zat dengan oksigen yang melibatkan reaksi kimia yang dapat menghasilkan radikal bebas, sehingga memicu reaksi berantai yang dapat merusak sel. (wikipedia)

Kenapa sih serum vitamin c harus disimpan secara khusus?

Vitamin c (ascorbic acid) merupakan asam. Dan asam dalam sistem biologis sangat erat kaitannya dengan sistem reduksi-oksidasi. Ascorbic acid dalam larutan (pengenceran) akan bersifat sebagai reducing agent yang sangat kuat. 
#Reducing agent adalah senyawa yang kehilangan elektron, disebut juga sebagai mengalami oksidasi.
Ascorbic acid yang dioksidasi oleh oksigen akan menjadi dehydroascorbic acid.
(Source: Vitamin C in Health and Disease by Lester Packer)

Oleh karena itu, kita wajib berhati-hati saat menyimpan produk yang mengandung vitamin c, karena dia mudah bereaksi dengan udara luar.

Bagaimana jika serum vitamin C tidak disimpan dengan baik?

Reaksi non-enzimatik dari ascorbic acid atau yang sering disebut "reaksi pencoklatan" menggambarkan perubahan fungsi suatu produk. Artinya, efek dari reaksi oksidasi akan menimbulkan reaksi yang khas dengan berubahnya warna serum menjadi kecoklatan, dan hal ini juga merupakan pertanda bahwa serum telah mengalami degradasi atau penurunan.
The rate of ascorbic acid degradation depends on ascorbic acid concentration, temperature, pH, oxygen, light, and presence of metal ions. (Lester Packer)
Vitamin C cenderung tidak stabil. Kecepatan degradasi ascorbic acid dipengaruhi oleh konsentrasi asam, pH, oksigen, cahaya, dan ion logam.
Beberapa produk yang mengalami pencoklatan ini masih memiliki efek antioksidan meskipun sangat sedikit. Namun, beberapa vitamin c setelah teroksidasi akan memiliki efek radikal bebas (prooxidant effect), peroksidasi lipid,  cytotoxisitas, mutagenesis, dan adduct formation dengan protein dan asam nukleat.
(Source: Vitamin C in Health and Disease by Lester Packer)

Bagaimana cara menyimpan serum vitamin c?

Sifat vitamin c sebagai antioksidan akan rusak jika tidak diimbangi dengan penyimpanan yang benar. Vitamin c akan lebih stabil jika disimpan dalam keadaan kering. Namun akan mudah teroksidasi dalam bentuk larutan. Oksidasi dipercepat dengan adanya panas, pH, oksidator, cahaya, dan logam berat.

Nah, serum yang pada umumnya berupa liquid. Akan sangat berisiko mengalami kerusakan jika tidak diperlakukan dengan baik. Karena kita sudah paham mengenai hal-hal yang mempercepat oksidasi vitamin c, maka yang bisa kita lakukan adalah mengurangi terjadinya proses oksidasi tersebut.
Cukup lakukan hal-hal sederhana berikut agar serum vitamin c lebih awet

1. Simpan serum dalam wadah tertutup
Pastikan serum tersimpan dalam botol kaca yang benar-benar dapat ditutup rapat untuk menghindari kontak dengan udara luar. Seringkali banyak yang mengatakan simpan serum dalam kulkas, sebenarnya kulkas bukan untuk mendinginkan serum, melainkan kulkas merupakan tempat yang kedap udara sehingga dapat mengurangi kontak serum dengan udara luar. Suhu dingin dalam kulkas juga mencegah berkembangnya bakteri.

2. Simpan serum di tempat yang gelap
Cahaya matahari (ultraviolet) bisa mengoksidasi vitamin c. Jadi, usahakan simpan serum di tempat yang gelap dan tidak terpapar sinar matahari. Tidak harus di kulkas ya, yang penting tempat gelap, tidak lembab, dan tidak terkena sinar matahari. Misalnya: di dalam box atau kardus, di laci, makeup pouch, dsb.

3. Pastikan serum dikemas dengan baik
Packaging sangat menentukan prestasi serum. Kemasan terbaik untuk menyimpan produk-produk dengan bahan aktif adalah dengan botol kaca amber gelap. Makanya jangan heran kalau ada obat, kosmetik, ataupun serum vitamin c yang dipackage dengan botol yang berwarna gelap, hal tersebut bertujuan untuk mengurangi intensitas cahaya yang menembus kedalam produk.
Since most preparations are sensitive to light (especially tinctures, essential oils, some of the powdered drugs and few chemicals), amber colored bottles should by right. (Wilder)

Sekian dulu untuk sharing kali ini, semoga bermanfaat dan bisa langsung di praktekkan. Thanks for having me, see you in the next post!
Cara Menyimpan Serum Vitamin C Cara Menyimpan Serum Vitamin C Reviewed by Dini Nh on January 07, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.