Efek Pindah TLD (Top Level Domain)

Siapa sangka aku jadi sejauh ini di dunia per-blogging-an. Padahal awalnya cuma sekedar nyampah dan gak ada tujuan sama sekali. Iya, gak ada tujuan. Awalnya cuma penasaran, gimana orang bisa nulis-nulis dengan bebas, bisa dicari, dan bisa dibaca banyak orang. Oh ternyata salah satunya pake blog. Waktu itu sekedar iseng bikin blog lewat platform blogger. Sengaja pilih blogger, konon katanya blogger yang paling gampang dioperasikan dan banyak yang pake. Terus coba-coba fiturnya. Udah mudeng. Dan selesai. Gak ada rencana lanjut terkait blog ini, toh memang gak bisa nulis. Beberapa kali sedikit memanfaatkan untuk sarana nyimpen gambar. Yaa bisa di bilang sekedar sarana buat dokumentasi biar sesuatu bisa berada di cloud, bisa terkenang terus, dan bisa diakses kapanpun misalnya. Maklum lah aku anaknya baperan. Apa-apa harus tersimpan dengan baik, harus tersusun rapi, jadi kalo kangen tinggal buka lembaran yang udah kesimpen itu.
*Lah ini ngomongin apa

Jadi gitu. Awalnya cuma iseng.

Tapi semakin kesini, mulai banyak waktu luang. Mulai bingung mau ngapain. Akhirnya coba berkutat ke blog lagi. Mulai coba-coba bikin content apapun, yang penting ada. Entah berbobot apa enggak, ada yang baca apa enggak, bodo amat yang jelas ini sekedar ngisi waktu luang aja sih.

A bit lucky...
Muncul rasa (sedikit) bangga ketika keisengan itu ternyata ada yang apresiasi. Beberapa postingan mulai terindex google, dan dari situ traffic mulai hidup. Gak banyak sih, tapi cukup. Cukup memunculkan semangat untuk lebih 'serius' dalam penggarapan blog ini. Well, meskipun apa-apanya masih aku handle sendiri sih.

Tiba saatnya, pengen banget buat sesuatu yang lebih 'niat' dan profesional di blog ini. Terus mulai kepo sana sini. Apa yang bisa dilakukan agar blog lebih hidup, lebih meyakinkan, dan keliatan profesional. Jawaban akhirnya selalu sama, upgrade ke TLD. Jujur aku buta dan gak ada bayangan sama sekali gimana proses biar blog kita namanya jadi keren. Dibelakangnya biasanya jadi .com , .co.id , .net , .org , dll.

Modal browsing dan tanya salah satu temen yang juga udah duluan ngeblog, finally mulai terang. Ada sedikit bayangan. Yang jelas proses upgrade ke TLD ini butuh pertimbangan yang matang, terutama buat yang reputasi blognya udah bagus dan terkenal. Secara blog ini memang masih cemen, aku jadi gak pikir panjang. Langsung memutuskan cari registrar, dan beli domain disitu. Aku pilih .com, karena suka aja, keliatan keren dibanding yang lainnya. *sorry atas alasan bodoh ini

Setelah memutuskan tempat buat beli domain itu sendiri, langsung pilih domain yang kita mau, lakukan pembayaran sesuai yang disepakati, dan kita sudah punya domain yang akan kita pakai untuk mengalihkan domain sebelumnya. Setelah beli, dari sana dapet kode macem-macem buat setting. Jadi, ditempat aku beli ternyata gak ada jasa setting, jadi aku setting dan cari petunjuknya sendiri. Aku pikir prosesnya bakal mulus-mulus aja. Bakal sekali jadi. Tapi apa boleh buat ketika kesabaran diuji. Udah mantep setting sendiri, ikut petunjuk yang ada. Kalau yang lain mungkin prosesnya cuma beberapa jam, atau maksimal 24 jam lah. Ini di aku sampe 3 hari kok masih belum sukses juga. Sampe gak bisa tidur karena kepikiran udah bayar, kok gak bisa-bisa, sempet kepikir mau ikhlasin aja dan bertahan dengan domain blogspot. Tapi kok masih penasaran. Pengen tanya, tapi cuma bisa tanya google. Dan google gak bisa kasih jawaban yang pasti. Bingung kan...

Pelajaran berharga disini yaitu pelajari dulu sebelum beli. Jangan kaya aku ya. Beli dulu, belajar kemudian. Semoga ini bukan prinsip yang salah. Toh akhirnya tetap belajar. hehe

Nah setelah hari ke-4, udah hampir putus asa, aku cek lagi semua petunjuk. Udah cocok apa belum, mana yang kurang, kode apa yang salah. Yang pasti bukan kode perasaan. Well, ternyata ada satu langkah yang terlewat. Aku gak bisa ceritain langkah apa, karena memang susah di deskripsikan, maklum newbie. Intinya kurang sekali klik aja udah. Masalah teratasi. Berasa plong, dan bahagianya tiada tara.

Finally, blog cemen ini jadi top level domain. Jadi keliatan keren. hehehe.




Keliatan keren? bangeeet. Tapi masalah baru muncul lagi. Beberapa mastah blogging bilang, setelah upgrade ke TLD, blog akan kehilangan traffic beberapa waktu. Aku tau itu setelah domain udah terupgrade. And it really happened. Tapi bodo amat, lagian blog ini memang masih sepi, jadi gak masalah juga kalo kehilangan traffic sementara. Gak begitu ngaruh apa-apa. Lalu, kalo blognya sepi kenapa harus di jadiin blog profesional? Aku emang gitu, suka penasaran dan iseng. *LOL

Kalau gak salah, traffic bakal kacau sekitar 1 minggu. Bukan berarti gak ada pembaca, cuma memang jumlahnya turun. Turun sekitar 25%-50%, tapi gak usah takut, setelah itu traffic balik normal lagi kok. Btw ini cuma berdasar pengalaman pribadi aja lho ya. Buat yang masih ragu, memang harus sering baca terkait teknis TLD dan jangan malu untuk tanya ke ahlinya. Banyak kemungkinan buruk yang masih bisa di hindari.

Terus apa efeknya setelah jadi TLD?

Sebelum memutuskan upgrade ke TLD, aku sempat baca, dan banyak yang menuliskan bahwa dengan TLD traffic akan meningkat tajam, bahkan bisa naik sampai 1000%. Aku mana percaya sama angka itu. Terkesan melebih-lebihkan dan sepertinya gak berlaku di blog cemen ini. Soalnya waktu itu blog ini gak banyak artikel, mungkin cuma 25-an artikel. Jadi wajar kan kalo trafficnya sepi.

Tapi percaya atau enggak, setelah punya blog yang domainnya keliatan keren, semangat pun ternyata jadi membara. Jadi semangat bikin konten. Meskipun konten random, yang pasti diusahain konsisten. Aku sendiri berusaha banget, paling gak bisa posting 2 konten setiap minggu. Lebih oke lagi kalo bisa lebih. Tapi memang harus bisa membagi waktu.

Nah, aku yang awalnya gak percaya dengan kenaikan 1000% itu, finally termehek-mehek sendiri. Entah faktor apa, di bulan kedua pake TLD, traffic naik 500%. What the...
Dan di bulan ketiga, rasanya kaya mimpi, bener-bener gak percaya, dan memang mereka itu menuliskan apa yang mereka alami. Traffic blog naik drastis, bahkan memang hampir 1000%. Jadi semisal biasanya traffic perhari 100 view, setelah TLD jadi 1000 view. Epic gak tuh?

Tapi memang masuk akal. Karena dengan jadi TLD, intinya kita sudah serius dengan apa yang kita buat. Somehow orang (pembaca) pasti akan lebih menyukai sesuatu yang 'niat' dan profesional. Orang pasti lebih melirik sesuatu yang terlihat beda dari yang lain. Dan pembaca pasti lebih percaya dengan sesuatu yang dibuat secara serius.

Efek lain... 
Karena traffic meningkat, tandanya konten kita banyak yang cari. Otomatis popularitas blog pun meningkat. Dan hal itu sangat berpengaruh juga buat reputasi di mesin pencari google. Efeknya, konten yang kita buat jadi lebih cepat terindex mesin pencari google. Meskipun banyak hal yang berpengaruh ke sistem pencari google, tapi konten menjadi yang utama. Konten yang bermanfaat, memberikan solusi, dan banyak dicari menjadi faktor yang sangat menentukan reputasi blog itu sendiri.

Dari yang awalnya main-main, sekarang malah jadi kesenengan dan ketagihan. Jadi tambah semangat. Gimana gak semangat, apa yang aku buat ternyata dibutuhkan orang lain. Apa yang aku buat ternyata banyak dicari. Orientasi ngeblog cuma satu sih, bisa berbagi sesuatu. Udah itu aja. Nanti kalau ada hal lain yang bisa diambil, ya itu bonus aja.

Well, sekian dulu sharing kali ini. Thanks sudah mencari dan menemukan.
Efek Pindah TLD (Top Level Domain) Efek Pindah TLD (Top Level Domain) Reviewed by Dini Nh on March 25, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.